THE KISAH MALAM PERTAMA PENGANTIN BARU DIARIES

The kisah malam pertama pengantin baru Diaries

The kisah malam pertama pengantin baru Diaries

Blog Article

Mahmud bin Umar bin Muhammad al-Zamakhsyari (467-538 H.) adalah salah satu tokoh ulama yang dalam fikih bermadzhab hanafi. Banyak para ulama di zamannya mengakui ketinggian ilmu beliau. Salah satu karyanya yang fenomenal “tafsir al kasyaf”

Ya Tuhanku Bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisimu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.”

Sesampai di rumah, dia masuk ke toilet dan mencobanya. Ditelannya satu pil dan berucap “Pow”. Seketika itu juga senjatanya berdiri dan mengeras dengan cepat. Setelah puas, dia pun bilang “Wow” dan senjatanya kembali ke kondisi semula.

Agar tidak sakit, kuncinya adalah relaks dan nikmati momen malam pertama tersebut. Jangan terlalu fokus pada pikiran soal apakah akan sakit atau tidak.

Tiba-tiba ia melepaskan hisapannya kemudian bangun dan melepaskan hotpansku beserta celananya sendiri. Aku memejamkan mataku tidak ingin melihat tubuh kami yang telanjang. Entahlah aku merasa sangat malu saat melihat ia menatap tubuh polosku.

Dan suamiku juga dorong-dorong aku dari belakang, makin didorong terasa kecepatan dorongannya semakin cepat, cepat, cepat, dan makin cepat, habis itu suamiku lansung ambil keluar kerisnya dan lansung memutar badanku untuk berbaring dan menyemprot maninya di mukaku. Maninya yang menetes di muka ku terasa panas dan ada sedikit bau.

Ia tidak punya daya sedikitpun untuk menciptakan perbuatannya. Baik dan buruknya perbuatan manusia pada hakikatnya Allah yang menciptakan. Meski manusia juga diwajibkan untuk ikhtiyar

si suamiku lansung ambil keluar kerisnya, dan dikerisnya terdapat banyak darah perawanku yang sudah aku pertahankan sekian lama.

hingga kini masih menjadi rujukan dalam disiplin tafsir al Qur’an. Mula-mula beliau menganut paham mu’tazilah, bahkan menjadi ikon utama madzhab teologi yang digagas oleh Washil bin Atha’ ini.

بِسْمِ اللهِ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Setelah semua barang siap dikemas, maka kami sekeluarga pun bertolak ke rumah Adik papaku yang berada di Kota Tinggi. Perjalanan yang memakan masa hampir dua jam, membuatkan aku lebih selesa tidur di bangku belakang dari melayan Adik dan Mamaku yang dari tadi asyik berceloteh. Kenderaan yang lalu agak berkurangan kerana cahaya matahari baru sahaja hendak membuka matanya menyinari bumi. Sememang hari cuti begini, orang lebih suka berehat di rumah dari memenatkan badan melayan suasana luar yang riuh dengan drama masing-masing. Sampai sahaja di perkarangan rumah aku lihat ramai sanak dan saudara yang sudah sampai membanjiri ruang laman rumah bapa sandaraku.

” tanya sang isteri . Kemudian sang suami menjawab … ” Tapi kamu jagn bilang ma Om – Om yang tadi yah ?” …” iya aku gak bilang koq” kata sang isteri . “Serius?” awas kalau kamu bilang sama si Om.yg tadi… ” kata sang suami . “Iya aku janji gak bakalan bilang ,,ayo dong kasi tau “!! Lalu sang suami menjawab dengan senyuman polosnya…” Kamu jagan Bilang sama si Om yg tadi kalau aku Udah 3 kali keluar dari garis ” wkwkwkkwkwkwkw…..

Adegan ‘aksi’ yang dilakukan kesemuanya sudah dirancang dari babak ke babak, telah di’shoot‘ beberapa kali sehingga sempurna, serta prosedur angle online video taping

Sambil rancak bercerita kisah masing-masing, aku merasakan pegangan tangan Reen di pinggangku merayap ke hadapan. Pelahan-pelahan tangannya click here mengusap pehaku. Aku yang memakai seluar yang berkain nipis terasa geseran tangan menyentuh segala urat saraf nafsuku. Adik kecilku mula mengembang bila terasa sentuhan demi sentuhan. “Wah! Bang, begitu besar sekarang anu Abang ni” sambil tangannya mulai mencari tiang tombakku yang dari tadi sudah berdenyut-denyut menahan kegelian dan kesedapan bila diusap-usap.

Report this page